Social Icons

Senin, 10 Februari 2014

Meteor Juga Pernah Jatuh di Indonesia

Meteor Juga Pernah Jatuh di Indonesia

Moh,Najmudin blog official- Jatuhnya benda angkasa seperti terjadi di Rusia, juga pernah terjadi di Indonesia. Diantaranya bahkan cukup dahsyat tapi untungnya terjadi di laut sehingga tidak menimbulkan korban jiwa.

Prof. Thomas Djamaluddin peneliti pada Riset Astronomi Astrofisika Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional pada suarasurabaya.net mengatakan di perairan Maluku pada tahun 1986 pernah dilaporkan terjadi 'bintang jatuh'. Asteroid yang masuk atmosfer bumi di atas langit Maluku itu terpantau satelit.

Kemudian pada 8 Oktober 2009 lalu asteroid berukuran 10 meter jatuh di perairan Bone, Sulawesi Selatan. Pada peristiwa jatuhnya asteroid di perairan Bone, kekuatan ledakan di atmosfer setara dengan 2 kali ledakan bom atom yang dijatuhkan di Nagasaki. "Ledakan di angkasa itu mengakibatkan rumah-rumah di daratan Bone bergetar. Jatuhnya asteroid ke laut Bone juga menimbulkan meningkatnya gelombang laut, tapi tidak signifikan menyebabkan tsunami saat itu," kata dia.

Jika asteorid seukuran yang jatuh di perairan Bone itu jatuh di daratan berpopulasi manusia, kata Thomas, dipastikan akan terjadi kehancuran massal. "Setidaknya satu kota itu bisa hancur," jelas Thomas

Jatuhnya benda angkasa ini memang sulit diprediksi, kecuali yang dimensinya cukup besar dan terdeteksi oleh alat buatan manusia. Tim pemantau asteroid Eropa pada tahun 2008 pernah mendeteksi jatuhnya meteor ke bumi. Setelah dilakukan perhitungan presisif, diketahui bahwa meteor ukuran 6 meter itu akan jatuh di padang pasir Sudan. "Butuh waktu 19 jam sebelum meteor itu jatuh ke bumi untuk melakukan perhitungan," katanya.

Nah, masalahnya adalah benda angkasa yang masuk ke atmosfer bumi cukup banyak. Untuk partikel-partikel kecil diperkirakan beratnya sekitar 25 ribu ton pertahun.

Untuk benda-benda angkasa berukuran besar inilah yang perlu diwaspadai. Space Guard Project, proyek pengamatan benda angkasa yang didanai bersama Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Jepang sudah mengidentifikasi 1.323 asteroid terdeteksi mengancam karena lintasannya yang dekat dengan bumi dan berukuran panjang lebih dari 150 meter.

Pada 30 Juni 1908, dunia pernah dikagetkan jatuhnya sebuah meteor ukuran 30 meter di Siberia. Jatuhnya meteor itu menyebabkan hutan seluas Jakarta yang tidak berpenghuni, hangus terbakar.

Pada 65 juta tahun lalu, diperkirakan terjadi tumbukan meteor ukuran 10 km di Semenanjung Yucatan, Meksiko. Tumbukan ini mengakibatkan kehancuran global, perubahan iklim, dan dipercaya memusnahkan spesies dinosaurus.


sumber : kelanakota.suarasurabaya.net/news/2013/115234-Meteor-Juga-Pernah-Jatuh-di-Indonesia

Meteor Chelyabinsk

Meteor Chelyabinsk

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Meteor Chelyabinsk
Jejak yang ditinggalkan oleh meteor yang meledak saat melewati Chelyabinsk       Lokasi meteor jatuh
Jejak yang ditinggalkan oleh meteor yang meledak saat melewati Chelyabinsk
Meteor Chelyabinsk is located in Russia
Lokasi meteor jatuh
Tanggal 15 Februari 2013
Waktu 09:20:26 YEKT (UTC+06:00)
Lokasi
Dikenal juga KEF-2013
Luka-luka 1200[1]
Kerusakan bangunan Atap pabrik runtuh, kaca jendela pecah
Pada tanggal 15 Februari 2013, sebuah meteor memasuki atmosfer Bumi, tepat di atas Rusia, sekitar pukul 09:20:26 Waktu Yekaterinburg (03:20:26 UTC), dan berubah menjadi bola api.[1][2][3][4] Meteor ini melewati region Ural dan meledak di langit kota Chelyabinsk.[n 1] Meteor melintas dari utara ke selatan di kawasan tersebut.
Akademi Sains Rusia menyatakan bahwa meteor itu seberat 10 ton dan memasuki atmosfer bumi dalam kecepatan 54.000 kph[6][7][8] (34.000 mph, atau 15 km/s, sekitar 44 kali kecepatan suara) dan meledak di ketinggian antara 18 dan 32 mil di atas permukaan tanah (30 hingga 50 km).[9] Namun, badan ruang angkasa AS, NASA, memperkirakan bahwa meteor tersebut jauh lebih besar, kira-kira berdiameter 17 m (56 kaki) dan berat 10 ton,[2] dengan pelepasan energi yang setara dengan 500 kiloton TNT, 20-30 kali lebih kuat daripada pengujian nuklir Trinity di New Mexico (18 kt), atau bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima (16 kt) dan yang dijatuhkan di Nagasaki (21 kt).[10][11][1][2] Objek meledak di udara pada ketinggian antara 30 dan 50 km (20 dan 30 mil) di atas permukaan tanah.[12] Karena jauh lebih kecil daripada objek yang saat ini sedang dilacak oleh para ilmuwan antariksa, meteoroid ini tidak terdeteksi sebelum memasuki atmosfer.[13]
Meteor Chelyabinsk merupakan salah satu objek asing terbesar yang tercatat pernah memasuki Bumi sejak meteor Tunguska pada tahun 1908 dan merupakan satu-satunya peristiwa meteor jatuh yang diketahui memakan korban dalam jumlah besar.[14] Meteor jatuh di Rusia ini bisa diklasifikasikan sebagai bola api atau bolide, [15] dan peristiwa ini disebut sebagai ledakan udara, karena objek meledak di atmosfer dalam perjalanannya menuju Bumi.[16] Meskipun ada teori yang menyatakan bahwa objek adalah asteroid 2012 DA14 yang mendekati Bumi lima belas jam kemudian, sumber-sumber Rusia dan ESA mengungkapkan bahwa kedua objek ini sama sekali tidak berhubungan.
Sekitar 1200 orang dilaporkan cedera akibat peristiwa ini, terutama sekali disebabkan oleh kaca jendela yang pecah akibat gelombang kejut; dua di antaranya dilaporkan mengalami cedera serius,[1] seorang wanita 52 tahun yang tulangnya patah diterbangkan ke Moskow untuk mendapat perawatan.[17] Hampir 3.000 bangunan di enam kota di seluruh negara dilaporkan mengalami kerusakan akibat ledakan dan jatuhan meteor.[18][19] Ledakan meteor juga menciptakan cahaya menyilaukan, cukup terang untuk dapat dilihat dan diamati dengan mata telanjang di Oblast Sverdlovsk, Tyumen, Oblast Orenburg, Bashkiria, dan di Kazakhstan.

Laporan awal

Penduduk setempat menyatakan mereka menyaksikan benda terbakar yang sangat terang di langit Chelyabinsk, Sverdlovsk, Tyumen, Orenburg, Bashkiria, dan wilayah tetangganya di Kazakhstan.[20][21][22] Rekaman video amatir menunjukkan bahwa bola api melesat di langit dan meledak tidak lama kemudian.[23][24][25] Ledakannya menghasilkan cahaya yang sangat terang, bahkan lebih terang daripada sinar matahari.[26][27] Foto objek juga sempat diambil tak lama setelah benda itu memasuki atmosfer oleh satelit cuaca Meteosat 9.[8]

Rincian teknis

Objek dan entri

Atap pabrik seng yang runtuh (disebabkan oleh gelombang kejut) di Chelyabinsk
Pemandangan dari Yekaterinburg, berjarak sekitar 200 kilometer (120 mil) dari pusat ledakan.
Menurut Badan Antariksa Federal Rusia (RFSA) , pada awalnya diperkirakan bahwa meteor itu melesat dengan kecepatan sekitar 108.000 kph (67.000 mph atau 30 km/s) pada “lintasan rendah”. Sedangkan Akademi Sains Rusia menyatakan bahwa meteor memasuki atmosfer dengan kecepatan sekitar 54.000 kph (33.000 mph atau 15 km/s).[6][7][8]
Perkiraan mengenai ukuran objek masih diperdebatkan, berkisar dari diameter 15 m hingga hanya beberapa meter.[2][28] Badan antariksa Amerika Serikat NASA memperkirakan diameter bolide sekitar 17 m (56 kaki), dengan massa mencapai tujuh hingga sepuluh ton. Sementara ledakannya diperkirakan setara dengan ratusan kiloton TNT.[2] Energi yang dilepaskannya cukup besar dan bisa diklasifikasikan sebagai peristiwa seismik.[29]
Pattani Geographical Society menyatakan bahwa meteor yang melesat di atas Chelyabinsk memiliki tiga daya ledak yang berbeda. Ledakan pertama adalah ledakan yang paling kuat, yang di awali dengan munculnya lintasan terang di langit, yang berlangsung selama lima detik. Ketinggiannya diperkirakan antara 30-70 km, dengan intensitas 0,1 sampai 10 kiloton (0.4–4.2 TJ).[n 2][30] Hiposentrum ledakan itu berlokasi di sebelah selatan Chelyabinsk, di Emanzhelinsk dan Yuzhnouralsk. Gelombang kejut mencapai Chelyabinsk dua menit kemudian.[30]

Pasca-ledakan

Tiga lokasi tempat jatuhnya serpihan meteor telah ditemukan, dua di kawasan di dekat Danau Chebarkul, dan satu lagi berjarak sekitar 80 km (50 mil) ke sebelah barat laut, di dekat kota Zlatoust dan perbatasan antara Bashkiria dan Oblast Chelyabinsk. Salah satu meteorit yang jatuh di dekat Chebarkul menciptakan kawah berdiameter enam meter (20 kaki). Sebuah lubang juga ditemukan oleh nelayan setempat di permukaan Danau Chebarkul yang membeku.[8] Di Kazakhstan, petugas darurat menyatakan mereka melihat dua objek tak dikenal yang mendarat di Provinsi Aktobe, Kazakhstan, berdekatan dengan wilayah Rusia yang kejatuhan meteor.[31]

Kerusakan dan cedera

Wilayah yang terkena dampak meteor
Ledakan menyebabkan sejumlah kaca jendela pecah, termasuk di Chelyabinsk Drama Theatre
Pada 15 Februari 2013, sekitar 1.200 jiwa[1] dilaporkan cedera akibat peristiwa ini, termasuk 159 anak-anak. Petinggi kesehatan menyatakan 112 orang telah dirawat di rumah sakit, dan dua di antaranya dalam kondisi yang serius. Sebagian besar korban cedera akibat terkena pecahan kaca.[1] Gedung-gedung perkantoran di pusat kota Chelyabinsk di evakuasi. Kelas untuk semua siswa di Chelyabinsk dibatalkan, terutama karena kaca jendela yang pecah.[8] Setidaknya 20 anak cedera saat kaca jendela di sebuah Taman Kanak-Kanak meledak pada pukul 09:22.[32]
Setelah kejadian tersebut, pejabat pemerintah Chelyabinsk meminta kepada para orang tua untuk membawa anak-anak mereka pulang dari sekolah.[33] Seorang juru bicara kementerian dalam negeri menyatakan bahwa sekitar 600  (6,500 ft²) atap sebuah pabrik seng runtuh selama kejadian berlangsung.[34] Warga di Chelyabinsk yang jendelanya hancur akibat ledakan berupaya untuk menutupinya kembali dengan benda apapun yang tersedia karena suhu di daerah itu mencapai −15 °C (5 °F).[35][36][28]
Gubernur Chelyabinsk, Mikhail Yurevich, mengungkapkan bahwa mendistribusikan pemanas kepada warga yang terkena dampak adalah tujuan utama pemerintah saat ini.[8] Ia memperkirakan kerugian akibat peristiwa tersebut kurang lebih 1 miliar rubel[37] (sekitar 33 juta USD). Pemerintah Chelyabinsk menyatakan bahwa kaca jendela rumah-rumah yang pecah (kecuali jendela balkon) akan diganti dengan dibiayai oleh negara.[38]
Meteor Chelyabinsk dianggap sebagai meteor terbesar yang pernah menghantam bumi sejak peristiwa Tunguska pada 1908 dan satu-satunya peristiwa meteor jatuh yang dilaporkan mencederai sejumlah besar manusia.[39][40]

Reaksi

Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev menegaskan bahwa sebuah meteor telah menghantam Rusia dan menyatakan: “hal itu membuktikan bahwa keseluruhan planet rentan terhadap meteor dan sistem spaceguard diperlukan untuk melindungi planet dari peristiwa serupa di kemudian hari”.[25][41] Dmitry Rogozin, wakil perdana menteri, mengusulkan mengenai keberadaan suatu program internasional yang akan memperingatkan negara-negara mengenai ancaman dari “benda alien”.[42] Pemimpin Partai Demokratik Liberal Rusia , Vladimir Zhirinovsky, menyatakan bahwa itu bukanlah meteor, tapi “pengujian senjata baru Amerika”.[42] Meskipun demikian, NASA sepakat dengan badan antariksa Rusia Roskosmos, yang menyatakan bahwa benda itu memanglah sebuah meteor.[43]
Kolonel Jenderal Nikolai Bogdanov, komandan Distrik Militer Pusat, membentuk satuan pasukan khusus untuk dikerahkan ke wilayah-wilayah yang terkena dampak guna mencari serpihan meteor dan untuk memantau situasi. Serpihan meteorit yang berukuran sekitar 5 mm hingga 1 cm dilaporkan telah ditemukan di dekat Chebarkul, region Chelyabinsk.[44]

Liputan media

Peristiwa ini dengan cepat mendapat liputan yang luas dari media-media, baik lokal maupun internasional.[45] Kurang dari 15 jam setelah jatuhnya meteor, video yang berkaitan dengan peristiwa tersebut telah dilihat jutaan kali.[46]

Pendekatan asteroid yang bersamaan

Teori awal menunjukkan bahwa peristiwa ini tidak berhubungan dengan mendekatnya asteroid 2012 DA14 pada tanggal 15 Februari, yang berhasil mendekati Bumi pada jarak 27.700 km.[47][26] Teori ini mendapat dukungan dari pemerintah; meteor Chelyabinsk bergerak dari utara ke selatan, sedangkan lintasan asteroid tersebut melintas dari selatan ke utara.[48][49] Pernyataan serupa juga dikeluarkan oleh European Space Agency (ESA).[50]
Ledakan meteor ini terjadi 16 jam sebelum mendekatnya asteroid 2012 DA14 ke Bumi, yang merupakan “objek asing paling dekat ke Bumi yang pernah diprediksi”.[51] Para astronom juga menyatakan pendapat yang serupa. Phil Plait menyatakan bahwa kedua objek ini tidak mungkin berkaitan karena keduanya terpisah hampir 500.000 km jauhnya dan masing-masingnya menuju ke arah yang berbeda.[26] Setelah analisis awal foto-foto dari lokasi kejadian, para ilmuwan di Observatorium Geofisika Sodankylä, Finlandia, menyimpulkan bahwa lintasan kedua objek tersebut berbeda.[52] Simon O'Toole dari Observatorium Astronomi Australia juga menyatakan hal yang sama.[53] Phil Bland dari Universitas Curtin mengungkapkan bahwa mendekatnya kedua objek tersebut ke Bumi pada waktu yang hampir bersamaan mungkin hanya kebetulan saja.[54] Marco Langbroek (VU University Amsterdam) menyatakan tidak mungkin bagi serpihan meteor yang berada dalam orbit yang sama dengan 2012 DA14 untuk memasuki atmosfer di 55 derajat lintang utara; seperti yang terlihat dari arah pendekatan serpihan tersebut, 55 derajat lintang utara terletak di sisi belakang Bumi.[55]
Tak lama setelah kejadian, NASA merilis sebuah pernyataan yang menyatakan bahwa 2012 DA14 dan meteor yang jatuh di Rusia “berbeda secara signifikan”, baik lintasan maupun kedua objek tersebut sama sekali tidak berhubungan.[51]
  

sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Meteor_Chelyabinsk

Meteorit dan ledakan, Nibiru dan bantuan dari Aliens

[Jelajahi arti istilah: Meteorit dan ledakan, Nibiru dan bantuan dari Aliens teman Alberto Negri adalah penggemar UFOlogi (dan tidak hanya) yang memiliki keuntungan mengekspos dirinya tanpa masalah dalam orang pertama ketika datang untuk menyajikan tesis. Dalam sebuah posting baru pada situs Ruang Tesla (link ini) memberikan serangkaian refleksi pada hujan turun di Rusia, didahului pada bulan Desember, dari episode serupa di AS dan serangkaian ledakan terdengar di Italia tapi lucu diklasifikasikan tindakan dalam pranksters berisik yang beroperasi supermortaretti. Saya ambil sebagai teks dan saya akan mengusulkan untuk diskusi. Pada tanggal 7 Desember, kantor berita utama di dunia dan mengalahkan berita tentang jatuhnya batuan ruang angkasa di wilayah Amerika Serikat dan khususnya di negara bagian Texas. Itu 6.43 jam untuk hari itu ketika kamera pengintai dan beberapa warga yang diabadikan lidah api dari ruang angkasa. Mahasiswa George C. Marshall Space Flight Center NASA, yang mengikuti kasus ini, menyatakan bahwa sepotong batu datang ke atmosfer kita berasal dari sabuk asteroid. Dan ini sangat tidak sehat, karena jika fragmen ini mulai bergerak menuju planet kita, itu bisa berarti bahwa "sesuatu" yang membangkitkan mereka, mendorong mereka ke arah kami. Pada saat yang sama, ledakan "kosmik" mungkin disebabkan oleh meteor masuk kembali ke atmosfer telah didengar di Inggris, di Ontario, Kanada, Rusia, dan jika kita mencoba untuk mengingat, bahkan di Italia: itu adalah 18 Desember 2012 ketika Juga di Lembah Po yang mendengar ledakan misterius, namun menetap sebagai "petasan". Bahkan itu sebabnya gagasan "Penyusup" (Planet X Nibiru ...?) Kembali di posisi pole. Mungkin ilmuwan yang "tahu" dan yang bekerja dalam bayang-bayang sedang memantau situasi tersebut, seperti yang Anda akan melihat adalah bahwa mata semua (contoh: perubahan mendadak iklim, lebih sering gempa bumi, dan sebagainya). Itulah mengapa takjub ilmuwan dari orang-orang seperti Margherita Hack wajah meteorit bencana Rusia. Dalam sebuah wawancara dengan The Daily mengatakan: ".. Ini benar-benar normal bahwa meteorit tertarik oleh gravitasi bumi, belum terbakar oleh atmosfer. " Fenomena A pasti luar biasa yang dapat terjadi, untuk mengatakan astrofisika, hanya dalam kasus di mana meteorit diarahkan Bumi memiliki dimensi seperti untuk tidak benar-benar dikonsumsi oleh atmosfer, jika tidak hasilnya akan melihat jalan cahaya khas bintang jatuh. Jika Anda adalah untuk mengintensifkan dalam beberapa bulan mendatang sebagai gempa bumi, letusan gunung berapi, perubahan iklim dan curah hujan yang abnormal dari meteorit, maka kita akan tahu bahwa Planet X dan / atau lainnya "penyusup" akan benar-benar dekat dengan kita, mungkin dekat dengan asteroid sabuk besar antara orbit Mars dan Jupiter. Dalam hal ini, kita penduduk dunia akan menjadi tahun yang sulit. "Jauh ngarai" kata para ilmuwan NASA sudah bekerja untuk melawan skenario ini. Badan Antariksa Amerika sangat menyadari bahwa itu hanya masalah waktu dan waktu tampaknya sedikit itu tetap. Sebagai hipotesis, sebuah "bantuan tak terduga" bisa bergabung dengan upaya Bumi: Entitas Extraterrestrial yang selalu memantau berbagai bidang Gaia tidak di sini untuk apa-apa ... Mereka tahu segala sesuatu lebih baik dari kita, selama jutaan tahun, dan bisa campur tangan. Kami akan dengan senang hati menunggu untuk kelangsungan hidup kita, hal ini dirusak oleh ancaman yang datang dari luar planet kita adalah bahwa itu adalah sesuatu yang internal yang dihasilkan dari 'Manusia sendiri.] Meteorit dan ledakan, Nibiru dan bantuan dari Aliens
Teman Alberto Negri adalah penggemar UFOlogi (dan tidak hanya) yang memiliki keuntungan mengekspos dirinya tanpa masalah dalam orang pertama ketika datang untuk menyajikan tesis. Dalam sebuah posting baru pada situs Ruang Tesla (link ini) memberikan serangkaian refleksi pada hujan turun di Rusia, didahului pada bulan Desember, dari episode serupa di AS dan serangkaian ledakan terdengar di Italia tapi lucu diklasifikasikan tindakan dalam pranksters berisik yang beroperasi supermortaretti. Saya ambil sebagai teks dan saya akan mengusulkan untuk diskusi.
Pada tanggal 7 Desember, kantor berita utama di dunia dan mengalahkan berita tentang jatuhnya batuan ruang angkasa di wilayah Amerika Serikat dan khususnya di negara bagian Texas. Itu 6.43 jam untuk hari itu ketika kamera pengintai dan beberapa warga yang diabadikan lidah api dari ruang angkasa. Mahasiswa George C. Marshall Space Flight Center NASA, yang mengikuti kasus ini, menyatakan bahwa sepotong batu datang ke atmosfer kita berasal dari sabuk asteroid. Dan ini sangat tidak sehat, karena jika fragmen ini mulai bergerak menuju planet kita, itu bisa berarti bahwa "sesuatu" yang membangkitkan mereka, mendorong mereka ke arah kami. Pada saat yang sama, ledakan "kosmik" mungkin disebabkan oleh meteor masuk kembali ke atmosfer telah didengar di Inggris, di Ontario, Kanada, Rusia, dan jika kita mencoba untuk mengingat, bahkan di Italia: itu adalah 18 Desember 2012 ketika Juga di Lembah Po yang mendengar ledakan misterius, namun menetap sebagai "petasan". Bahkan itu sebabnya gagasan "Penyusup" (Planet X Nibiru ...?) Kembali di posisi pole. Mungkin ilmuwan yang "tahu" dan yang bekerja dalam bayang-bayang sedang memantau situasi tersebut, seperti yang Anda akan melihat adalah bahwa mata semua (contoh: perubahan mendadak iklim, lebih sering gempa bumi, dan sebagainya). Itulah mengapa takjub ilmuwan dari orang-orang seperti Margherita Hack wajah meteorit bencana Rusia. Dalam sebuah wawancara dengan The Daily mengatakan: ".. Ini benar-benar normal bahwa meteorit tertarik oleh gravitasi bumi, belum terbakar oleh atmosfer. " Fenomena A pasti luar biasa yang dapat terjadi, untuk mengatakan astrofisika, hanya dalam kasus di mana meteorit diarahkan Bumi memiliki dimensi seperti untuk tidak benar-benar dikonsumsi oleh atmosfer, jika tidak hasilnya akan melihat jalan cahaya khas bintang jatuh. Jika Anda adalah untuk mengintensifkan dalam beberapa bulan mendatang sebagai gempa bumi, letusan gunung berapi, perubahan iklim dan curah hujan yang abnormal dari meteorit, maka kita akan tahu bahwa Planet X dan / atau lainnya "penyusup" akan benar-benar dekat dengan kita, mungkin dekat dengan asteroid sabuk besar antara orbit Mars dan Jupiter. Dalam hal ini, kita penduduk dunia akan menjadi tahun yang sulit. "Jauh ngarai" kata para ilmuwan NASA sudah bekerja untuk melawan skenario ini. Badan Antariksa Amerika sangat menyadari bahwa itu hanya masalah waktu dan waktu tampaknya sedikit itu tetap. Sebagai hipotesis, sebuah "bantuan tak terduga" bisa bergabung dengan upaya Bumi: Entitas Extraterrestrial yang selalu memantau berbagai bidang Gaia tidak di sini untuk apa-apa ... Mereka tahu segala sesuatu lebih baik dari kita, selama jutaan tahun, dan bisa campur tangan. Kami akan dengan senang hati menunggu untuk kelangsungan hidup kita, hal ini dirusak oleh ancaman yang datang dari luar planet kita adalah bahwa itu adalah sesuatu yang internal yang dihasilkan dari 'Manusia sendiri.



sumber : http://misterobufo.corriere.it/2013/02/20/meteoriti-e-boati-nibiru-e-laiutino-degli-alieni/

Minggu, 09 Februari 2014

"Biarlah Gunung Kelud meletus"

"Biarlah Gunung Kelud meletus"

Moh.Najmudin

Ilustrasi (Dok SINDOphoto)
Sindonews.com - Kepala Pos Pantau Gunung Kelud Khoirul Huda berharap agar gunung tersebut segera meletus. Pasalnya, situasi tegang saat ini justru dinilai semakin membuat situasi warga mencekam dan berlarut-larut.

Terlebih, gunung yang memiliki ketinggian 1.731 meter di atas permukaan laut (MDPL) batal meletus Tahun 2007 lalu.

"Kalau memang waktunya meletus biarlah meletus. Sehingga masyarakat lebih bisa tenang, daripada situasi yang tidak pasti yang berlarut larut," ujarnya, Selasa (4/2/2014).

Staf Pos Pantau, Kuncoro, menambahkan jika mengacu hasil rekam seismik hari ini (00.00-06.00 WIB), frekuensi gempa tremor Gunung Kelud mengalami penurunan.

"Setidaknya dibandingkan kemarin dengan waktu yang sama. Yakni 15 kali VB, 5 kali VA dan satu kali gempa Tektonik Jauh (TJ)," ujarnya singkat.

Seperti diketahui, sesuai rekam jejak aktivitas Kelud, gunung api yang berbatasan dengan Kabupaten Kediri, Blitar dan Kabupaten Malang ini memiliki siklus letusan 12-15 tahun sekali. Arsip menyebutkan, bahwa Kelud mulai meletus pada tahun 1901, 1919, 1951, 1966, dan 1990.

Terakhir pada 16 Oktober 2007. Sekitar 135.000 jiwa warga Kabupaten Blitar yang berada  di radius 10 km dari Kelud diungsikan.


sumber : http://daerah.sindonews.com/read/2014/02/04/23/832870/biarlah-gunung-kelud-meletus

Sabtu, 08 Februari 2014

Misteri Segitiga Bermuda (Bermuda Triangle)

Misteri Segitiga Bermuda (Bermuda Triangle)





Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan nama tempat yang satu ini, Segitiga Bermuda atau Bermuda Triangle. Meskipun nama ‘Bermuda’ ini terdengar seperti bahasa Indonesia, namun sebenarnya Bermuda Triangle atau Segitiga Bermuda tidak berlokasi di Indonesia. Segitiga Bermuda terdapat di Samudera Atlantik yang membentuk suatu segitiga antara Bermuda, Miami, dan Puerto Rico. Nama Segitiga Bermuda juga sering disebut sebagai Segitga Setan karena memunculkan beberapa kisah misterius yang terdengar kurang masuk akal. Bahkan, beberapa tokoh menyebut-nyebut bahwa kejadian misterius yang menyangkut Segitiga Bermuda disebabkan oleh makhluk luar angkasa atau alien. Berbagai kisah tenggelamnya atau hilangnya kapal yang ‘dihisap’ oleh Segitiga Bermuda juga dikait-kaitkan dengan pengaruh mistis yang berada diluar nalar manusia. Namun, apa yang membuat Segitiga Bermuda ini disebut sebut sebagai Segitiga Setan? Ada apa dibalik Segitiga Bermuda ini? mengapa Segitiga Bermuda dianggap sebagai Segitiga mematikan? Berikut beberapa teori yang misterius mengenai Segitiga Bermuda:
Teori misteri Segitiga Bermuda

Teori yang masih misteri Segitiga Bermuda atau Bermuda Triangle


Teori Lorong Waktu.
Menurut beberapa peneliti, teori ini bersangkutan dengan Segitiga Bermuda yang menganggap bahwa di Segitiga bermuda ini ada gangguan atmosfir yang membuat lubang di langit yang dapat menghubungkan dengan dimensi lain. Hilangnya pesawat di Segitiga Bermuda dianggap karena pesawat ‘terhisap’ dan tidak mampu keluar lagi karena tarikan yang kuat.

Teori Angin Puting Beliung.
Mungkin saja, di Segitiga bermuda ini sering terjadi angin puting beliung yang dapat menghempaskan kapal, kapal besar sekalipun. Sehingga orang-orang beranggapan bahwa terhempasnya kapal atau perahu disebabkan oleh pusaran yang terdapat di Segitiga Bermuda yang mungkin disebabkan oleh angin puting beliung.

Teori The Blue Hole
Konon, di dasar laut Segitiga Bermuda ini terdapat suatu lubang yang sangat besar atau gua di dalam laut yang jaman dulu memang ada. namun, setalah jaman es berlalu, gua ini tertutup. Katanya, daya hisap gua ini sangatlah besar. itu mengapa perahu atau manusia yang hilang di Segitiga Bermuda dianggap terhisap oleh daya hisap gua raksasa itu. namun, apakah gua raksasa ini juga dapat menghisap perahu raksasa yang sangat besar?

Teori Gas Metana
Teori ini pernah dipublikasikan oleh Badan Penyelidikan Geologi Amerika Serikat pada tahun 1981 dan setelah uji coba laboratorium, hasilnya memang masuk akal mengapa pesawat terbang dan kapal-kapal yang melintasi daerah ini bisa hilang.

Teori Misteri Lidah Lautan
Segitiga Bermuda juga pernah disebut-sebut atau dianggap sebagai Tongue of the Ocean atau Lidah Lautan. Lidah Lautan dipercaya memiliki jurang bawah laut (canyon) yang katanya banyak kecelakaan disana. Namun, tidak banyak atau belum diketahui pasti tentang isu ini

Teori makhluk laut Sargasso
Teori lain yang masih belum dapat terungkapkan adalah misteri makhluk laut Sargasso. Konon, di Sargasso banyak sekali kapal-kapal yang tenggelam tidak sampai ke tujuannya. Di dasar laut ini juga banyak bangkai kapal-kapal, tulang belulang manusia, sampai harta karun. Laut misteri Sargasso ini disekelilingnya mengalir sebuah pusaran yang amat kuat searah jarum jam yang bergerak secara perlahan, namun sangat kuat.
sumber : http://e-magz.blogspot.com/2013/09/segitiga-bermuda.html

10 Tsunami Paling Dahsyat dan Paling Merusak dalam Sejarah

10 Tsunami Paling Dahsyat dan Paling Merusak dalam Sejarah


Ditulis oleh - Selasa, 19 November 2013 

Tsunami merupakan bencana alam yang terjadi akibat gempa bumi, longsor bawah laut, letusan gunung berapi atau hantaman meteor di laut. Kerusakan akibat gelombang tsunami bisa sangat parah baik dalam hal material atau korban jiwa.

(images: wallsave)
Dan berikut 10 tsunami paling dahsyat dalam sejarah yang menimbulkan kerusakan yang sangat parah.

10. Teluk Ise, Jepang (18 Januari 1586)

Gempa berkekuatan 8.2 SR di Teluk Ise, Jepang menyebabkan tsunami yang sangat dahsyat. Gelombang tsunami setinggi 6 meter tersebut menyapu bersih sejumlah kota yang terkena bencana ini. Kota Nagahama merupakan yang terparah, hampir setengah kota ini mengalami kerusakan yang sangat parah. Tsunami Teluk Ise menyebabkan lebih dari 8.000 orang meninggal dunia dan kerusakan materi dalam jumlah besar.

9. Kepulauan Ryukyu, Jepang (24 April 1771)

Pada tanggal 24 April 1771, gempa berkekuatan 7.4 SR diyakini telah menyebabkan tsunami yang merusak sejumlah besar pulau-pulau di wilayah ini terutama Pulau Ishigaki dan Pulau Miyako. Dikatakan, tinggi gelombang tsunami yang menerjang Pulau Ishigaki yaitu 85,4 meter, tetapi beberapa pendapat lain mengatakan tinggi gelombang tsunami tersebut yaitu 11-15 meter. Tsunami ini menghancurkan kurang lebih 3.137 rumah dan menewaskan hampir 12.000 orang.

8. Chili Utara (13 Agustus 1868)

Kejadian tsunami disebabkan oleh serangkaian dua gempa bumi yan signifikan, diperkirakan kekuatan gempa tersebut berkekuatan 8,5 SR, lepas pantai Arica, Peru (sekarang Chili). Tinggi gelombang dilaporkan mencapai 21 meter yang berlangsung antara dua dan tiga hari. Sebanyak 25.000 orang meninggal akibat tsunami ini dan menimbulkan kerusakan sebesar US$ 300 juta atau setara dengan Rp 3,4 triliun.

7. Sanriku, Jepang (15 Juni 1896)

Tsunami terjadi setelah gempa berkekuatan 7,6 SR melanda pantai Sanriku, Jepang. Gelombang tsunami tersebut dilaporkan memiliki ketinggian hingga 38,2 meter. Akibatnya, 11.000 rumah rusak dan sekitar 22.000 orang meninggal dunia.

6. Nankido, Jepang (28 Oktober 1707)

Gempa berkekuatan 8,4 SR menyebabkan gelombang tsunami setinggi 25 meter yang menerjang pantai Pasifik Kyushu, Shikoku dan Honshin. Sekitar 30.000 bangunan rusak di daerah yang terkena bencana dan diperkirakan 30.000 orang meninggal dunia.

5. Laut Enshunada, Jepang (20 September 1498)

Kekuatan gempa diperkirakan setidaknya berkekuatan 8,3 SR dan menyebabkan gelombang tsunami di sepanjang pantai Kii, Mikawa, Surugu, Izu dan Sagami. Gelombang yang cukup kuat ini mampu memisahkan Danau Hamana dari laut. Diperkirakan 31.000 orang meninggal akibat tsunami ini.

4. Krakatau, Indonesia (27 Agustus 1883)

Tsunami yang terjadi di Indonesia pada tanggal 27 Agustus 1883 berkaitan erat dengan letusan Gunung Krakatau. Suara ledakan letusan Krakatau terdengar hingga radius 5.000 kilometer. Letusan dahsyat tersebut menyebabkan gelombang tsunami setinggi 36 meter. Bahkan dilaporkan pantai Bombay di India mendadak surut. Bencana ini menewaskan sekitar 40.000 orang.

3. Lisbon, Portugal (1 November 1755)

Sebuah gempa berkekuatan 8,5 SR menyebabkan serangkaian tiga gelombang besar yang menghantam kota-kota di sepanjang pantai barat Portugal dan Spanyol selatan. Dilaporkan tinggi gelombang tsunami ini mencapai 30 meter di beberapa tempat. Tsunami ini menewaskan sekitar 60.000 orang di Portugal, Maroko dan Spanyol.

2. Pantai Timur Jepang ( 11 Maret 2011)

Tsunami dengan kecepatan 800 kilometer per jam dan tinggi gelombang yang mencapai 10 meter menyapu bersih pantai timur Jepang, dan menewaskan lebih dari 18.000 orang. Tsunami dipicu oleh gempa berkekuatan 9,0 SR yang berpusat di kedalaman 24,4 kilometer. Sekitar 452.000 orang direlokasi ke tempat penampunagn. Badan kepolisian Jepang mengatakan 7.197 orang tewas dan 10.905 orang dinyatakan hilang. Akibat bencana ini, Jepang mengalami kerugian sebesar US$ 235 miliar atau setara dengan Rp 2.600 triliun.

1. Sumatra, Indonesia (26 Desember 2004)

Tsunami menerjang Aceh pada tanggal 26 Desember 2004, tsunami ini disebabkan oleh gempa berkekuatan 9,1 SR di Samudra Hindia. Selain Aceh, tsunami juga menghantam Thailand, Sri Lanka, India, dan pesisir timur Afrika. Sekitar 280 ribu orang meninggal dan Aceh menjadi wilayah yang paling parah terkena dampak tsunami dahsyat ini dengan korban jiwa yang mencapai lebih dari 200 ribu jiwa.




sumber : http://wowmenariknya.blogspot.com/2013/11/10-tsunami-paling-dahsyat-dan-paling.html

10 Badai Tornado Paling Dahsyat Sepanjang Sejarah

10 Badai Tornado Paling Dahsyat Sepanjang Sejarah


Angin Tornado adalah salah satu bencana alam yang paling merusak . Angin Tornado atau kita lebih akrab memanggilnya angin puting beliung ini paling sering muncul di Benua Amerika (khususnya Kanada dan Amerika Serikat). Dibawah ini adalah daftar 10 Angin Tornado yang paling dahsyat sepanjang sejarah. Mulai angin dengan sekala F2 bahkan sampai F5, mereka destruktif, membelah kota-kota dan memekan korban jiwa.

1. Tri State Tornado (1925)
Tri State Tornado atau Tornado Tiga Negara yang melanda negara bagian di AS dari Missouri, Illinois dan Indiana pada 18 Maret 1925 mungkin merupakan angin tornado yang paling merusak dalam sejarah di negara Amerika Serikat. Tornado pembunuh ini mempunyai trek sepanjang 300 km, menyebabkan kerusakan yang sangat dahsyat, sarana prasarana. 3 negara bagian tersebut rata dengan tanah. Sekitar 1000 orang kehilangan nyawa mereka pada hari itu.


2. Deep South Tornado (1932)
The Deep South Tornado (yang terjadi pada tahun 1932) menghantam negara bagian Alabama dan merupakan 2 bencana angin tornado terburuk yang dicatat di tanah AS. Kategori angin tornado tersebut masuk ke dalam golongan F4 dan menewaskan lebih dari 300 orang dan meninggalkan jejak kehancuran yang luar biasa.



3. Tupelo-Gainesville tornado (1936)
Tupelo dan Gainesville, tornado ini menewaskan sekitar 400 orang dan menghantam bagian selatan timur Amerika Serikat pada 1936. Menyebabkan kematian dan kehancuran besar di dua kota dan merupakan salah satu yang paling mengerikan dari bencana alam yang pernah ada di Benua Amerika.



4. Flint-Worcester Tornado
The Tornado Flint-Worcester adalah kombinasi 2 tornado yang disebabkan oleh sistem badai yang sama. Tingkatnya adaah F5, tornado ini telah merenggut 243 orang di berbagai negara bagian di seluruh AS.



5. Great Plains tornado (1955)
1955 Great Plains adalah bencana angin tornado yang merupakan salah satu yang paling mematikan di dunia dan tornado ini 'terjebak' di Amerika Tengah dan Selatan Amerika pada tahun 1955. Angin tornado mematikan ini adalah kombinasi dari 47 tornado, mulai dari tornado kecil sampai tornado F5.
6. Manitoba Tornado (2007)
The Manitoba Tornado melanda kota Manitoba pada tanggal 22 Juni 2007 dan tingkat angin tornado F5. Ini adalah salah satu tornado yang paling besar yang dicatat pada abad ini. Para penduduk melihat dari kejauhan bagaimana rumah-rumah mereka beterbangan.



7. Kansas Tornado Outbreak (1991)
Bencana Tornado Kansas pada tahun 1991 terjadi pada tanggal 26 April dengan lebih dari 55 buah tornado melanda kota, menewaskan dan melukai ratusan orang. Bencana tornado ini terdiri dari 4 tornado tingkat F4 dan satu tornado tingkat F5. Kejadian ini juga dibahas dalam sebuah film dokumenter National Geographic.





8. Mid-June Tornado Outbreak (1992)
Pertengahan tahun 1992 pada bulan Juni. Bencana Tornado ini adalah salah satu dari bencana badai erburuk yang tercatat dalam sejarah. Angin tornado ini terdiri dari 170 tornado yang melanda Amerika Tengah selama 4 hari berturut-turut pada bulan Juni. Ada satu tingkat F5. Tornado ini meratakan apa saja yang ada disekelilingnya.


9. Oakfield Tornado (1996)
Tahun 1996, 'Tornado Oakfeld' menghancurkan kota Oakfield pada tanggal 18 Juli 1996. Angin tornado F5 ini melukai banyak orang, tapi untungnya tidak ada yang tewas. Kerusakan akibt angin ini diperkirakan sekitar $ 40 juta.


10.  Nashville Tornado (1998)
Nashville tahun 1998. Bencana angin Tornado terus ini berlangsung selama berhari-hari. Seluruhnya terdapat total 61 tornado yang menyapu beberapa negara bagian rata dengan tanah.




 sumber : http://portalunique.blogspot.com/2010/11/10-badai-tornado-paling-dahsyat.html

Gunung Paling Berbahaya Dapat Menyebabkan Kiamat

Gunung Paling Berbahaya Dapat Menyebabkan Kiamat

Aktivitas beberapa gunung berapi akhir-akhir ini tentu mengisyaratkan kita sebagai manusia untuk lebih mawas diri, bersiap, dan terus belajar untuk lebih memahami alam sekitar kita. Sebuah contoh kecil adalah Gunung Soputan di Minahasa yang terus-menerus membingungkan para ahli dengan aktivitasnya yang ganjil dan tak henti-hentinya. Kemudian juga Anak Gunung Krakatau yang semakin menunjukkan gejala aktif. Bahkan hari ini sempat menyemburkan abu sampai ratusan meter tingginya. Semua aktivitas-aktivitas itu jangan pernah dianggap remeh.



Saya membaca, mempelajari, dan meyakini bahwa ada begitu banyak gunung berapi yang sangat berbahaya di dunia ini. Tapi ada juga yang bukan hanya berbahaya melainkan luar biasa berbahaya dan ganasnya tatkala ia meletus. Gunung Tambora misalnya, adalah salah satu gunung yang ledakannya termasuk paling dahsyat di dunia (VEI 7). Ada juga ledakan gunung Tanpo di Finlandia yang maha dahsyat itu. Tapi yang paling terkenal walaupun masih kalah dahsyat dibanding ke dua gunung tadi, adalah Gunung Krakatau (VEI 6) yang berada di Selat Sunda Ia lebih dikenal dan terkenal diolehkarenakan Gunung Krakatau meletus ketika populasi manusia sudah cukup padat, sains dan teknologi telah berkembang, bahkan juga telegraf sudah ditemukan, dan kabel bawah laut sudah dipasang.


Menurut para ahli, suara yang paling keras yang pernah terdengar terjadi pada tanggal 27 Agustus 1883, ketika gunung berapi Krakatau itu mengamuk tak karu-karuan, ia meletus dengan letusan paling hebat dalam sejarah, menewaskan tidak kurang dari 35.000-36.000 jiwa. Enam kilometer kubik campuran lahar dan debu terlontar ke udara dan belakangan awan debunya tersebar ke seluruh dunia dan mewarnai matahari terbenam di pelosok-pelosok dunia selama tiga tahun setelahnya. Matahari bersinar redup selama setahun penuh. Abu yang beterbangan bahkan terlihat jelas di langit New York Amerika. Suaranya terdengar sampai ke Pulau Rodriquez di Samudra Pasifik yang jaraknya hampir 5.000 kilometer dari gunung itu. Pokoknya, luar biasa sangat. Tak terpikirkan. Tak terbayangkan. Letusan Gunung Krakatau adalah bencana besar pertama di dunia setelah penemuan telegraf bawah laut, makanya ia tercatat manis dalam sejarah pahit.
Jauh sebelumnya memang sudah ada letusan gunung yang dinyatakan paling dahsyat dalam sejarah. Letusan Krakatau dianggap hanya sebagai batuk kecil dibanding letusan gunung ini. Dialah si Gunung Toba, dan letusannya hampir memusnahkan gseluruh umat manusia di planet Bumi sekitar 73.000 tahun lalu. Toba memiliki diameter 90 kilometer di pulau yang sekarang kita kenal dengan nama Sumatera itu memakan korban luar biasa banyak. Letusannya pada VEI 8 bersamaan dengan gelombang besar tsunami, ada sekitar 2.800 kilometer kubik abu yang dikeluarkan, yang menyebar ke seluruh atmosfir bumi kita. Dan para ahli mengatakan hal itu menyebabkan populasi manusia saat itu hampir punah, hanya menyisakan sekitar 5000 sampai 10.000 manusia saja.


Tapi itu dulu, sekarang ini menurut saya ada dua jenis gunung yang harus diwaspadai lebih lagi. Dua gunung yang bakalan mempercepat kiamat seandainya mereka mengamuk, dan meletus.

Yellowstone. Yellowstone boleh saja dianggap sama seperti gunung berapi lainnya, tapi bedanya Yellowstone adalah super volcano (atau dikenal dengan super V), yang jelas-jelas lebih kuat dan lebih dahsyat dari gunung berapi biasa. Super volcano yang ada di dunia ini banyak, tapi selama berabad-abad mereka bisa tersembunyi dengan aman tanpa kita ketahui. Kenapa bisa? Karena kalau gunung berapi biasa, ujungnya mengerucut ke atas seperti bentuk piramida, maka Super V mengerucut ke bawah (piramida terbalik). Moncongnya membenam jauh ke dasar bumi, hal mana menjadikannya sangat berbahaya.



Nah, super volvano paling besar yang sudah ditemukan adalah di taman wisata bernama Yellowstone National Park, Wyoming Amerika Serikat. Dibawah dasar bumi yang terlihat asyik, kalem, dan mempesona di Yellowstone National Park itu sebenarnya tersimpan sesuatu yang maha dahsyat. Yang amat berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia modern. Ini disebut juga caldera. Di dalamnya tersimpan gas gunung berapi yang sudah terkurung selama ratusan tahun, magma yang luar biasa banyaknya, serta batu-batu gunung yang sangat keras. Tingkat kekuatan ledakan Yellowstone diperkirakan berada pada tingkatan paling tinggi yang paling mungkin terjadi dalam sejarah yaitu VEI 8, atau dikenal dengan The Highest Possible Level of Volcano Explosivity Index. Kalau ledakan itu terjadi, bukan hanya Amerika yang akan tenggelam, tapi dunia bakalan ‘kiamat’.




Pertanyaannya adalah: Akankah Yellowstone meletus?


Beberapa fakta dan data mengamini itu. Jawaban para ahli mendukungnya. Akhir-akhir ini aktivitas Yellowstone semakin meningkat. Bahkan Amerika memiliki sebuah badan khusus yang tugasnya memantau aktivitas gunung ini setiap bulannya. Beberapa hasil pantaunnya dapat dilihat di sini: http://volcanoes.usgs.gov/yvo/activity/



Ada beberapa tanda-tanda yang mulai terlihat, misalnya saja temperatur yang dimiliki danau glacial di Yellowstone mulai meningkat. Timbunan-timbunan di dasar danau semakin bertambah besar. Ventilasi hawa panas disepanjang Norris Geyser rupa-rupanya juga mengakibatkan temperatur tanah dataran sekitar situ meningkat sangat signifikan.



Pada bulan Oktober 2011 lalu, sebuah badan kerja sama yang terdiri dari badan pemantau Super V Yellowstone yaitu The Yellowstone Volcano Observatory (YVO) dan lembaga survey geologi Amerika, dikenal dengan nama The U.S. Geological Survey (USGS), sudah mencatat begitu banyak aktivitas gempa di National Park itu. Tercatat sekitar 27 gempa telah terjadi. Bulan sebelumnya (September 2011) bahkan lebih banyak lagi yaitu 45 kali gempa. Pada bulan Juli terjadi aktivitas gempa 50-an kali. Ini jelas menandakan keaktifan Yellowstone semakin menampak. Memang letusan Yellowstone yang paling akhir terjadi sekitar 70.000 tahun lalu. Tapi kapan ia akan kembali meletus? Masih tanda tanya.



Anak Krakatau. Anak yang terlahir ini bukanlah anak haram. Ia memang lahir setelah orang tuanya lenyap. Tepatnya 40 tahun setelah kepergian Induk Krakatau yang meletus mahadahsyat, lalu kemudian melahirkan anak yang terus bertumbuh besar. Hari lahirnya tercatat resmi pada tahun 1927. Munculnya gunung api yang dikenal sebagai Anak Krakatau dari kawasan kaldera purba tersebut tentu menimbulkan rasa was-was yang sama. Akankah ia akan se-ganas dan se-dahsyat leluhurnya?


Faktanya, tiap tahun ia bertumbuh dan bertambah tinggi. Melalui kalkulasi maka para ahli menyimpulkan bahwa kecepatan pertumbuhan tingginya sekitar 20 inci per bulan. Oleh karena itu diketahuilah berapa penambahan tinggi setiap tahunnya. Saat ini, ketinggian Anak Krakatau sudah mencapai sekitar 230 meter di atas permukaan laut, sementara induknya yaitu Krakatau sebelumnya memiliki tinggi 813 meter dari permukaan laut.
Kita mungkin trauma dan takut dengan peristiwa sejarah kelam meletusnya Gunung Krakatau. Betapa banyak jiwa menjadi korban dari amukan gunung yang sungguh luar biasa itu. Dan betapa kita tak bisa mencegah sebuah gunung untuk supaya tidak meletus. Menurut sorang ahli bernama Simon Winchester, bahwa realita-realita geologi, seismik serta tektonik di Jawa dan Sumatera yang aneh akan memastikan bahwa apa yang dulu terjadi pada suatu ketika akan terjadi kembali. Tak ada yang tahu pasti kapan Anak Krakatau akan meletus. Tapi ia diperkirakan akan mengikuti jejak induknya. Beberapa ahli geologi memprediksi letusan ini akan terjadi antara tahun 2015-2083.
Tapi ada beberapa pakar lainnya yang menyatakan bahwa tidak ada teori yang masuk akal tentang Anak Krakatau yang akan kembali meletus dalam waktu dekat ini. Tapi mereka menegaskan, kalau sampai ia meletus makaakan sangat bebahaya. Andaikata ia benar-benar meletus setelah tingginya melampaui induknya, jelas sekali angka korban yang ditimbulkan akan lebih dahsyat dari letusan induknya. Lalu kapan ia akan meletus dan mempercepat kiamat? Tidak ada yang tahu. Kita hanya mampu menganalisa dan memprediksi kekuatan alam, tapi hanya Tuhan yang maha mengetahui.
Seandainya Super V-Yellowstone dan Anak Krakatau meletus, batu-batu luar biasa besar, lava panas, kumpulan magma dan semua isi perut gunung akan terlontar ke udara dengan kecepatan supersonic. Kota-kota disekitarnya terancam bahaya besar. Pada tingkat berikutnya adalah racun-racun radioaktif yang berhamburan jatuh dari angkasa. Awan abu beterbangan di atas benua-benua, menghentikan semua jadwal penerbangan yang ada, menurut estimasi bisa selama 3-5 tahun. Awan abu itu juga akan menutup sinar matahari. Akibatnya? Sungguh mengerikan, karena tertutupnya sinar matahari menyebabkan menurunnya temperatur udara dan sangat mungkin diikuti oleh apa yang dikenal sebagai “nuclear winter” (hujan nuklir). Tidak ada penerbangan, tidak ada satelit, tidak ada hubungan radio apapun, dan hujan radioaktif semakin memperparah keadaan. Teknologi menjadi putus bahkan mati sama sekali, tentu ini menyisahkan pertanyaan maha penting: Tanpa teknologi, bagaimana nasib generasi sesudah letusan itu?
Gambaran mahadahsyat tentang letusan luar biasa, yang tentunya akan membuat umat manusia, kalaupun tidak punah seluruhnya akan mengalami masa-masa sulit, dimana hidup yang manusia rasakan saat ini berubah total dan drastis. Sangat mungkin mendekati jaman ketika teknologi belum ditemukan, sementara sakit penyakit terus mewabah luas dan dengan intesitas amat tinggi. Semoga saja ini tidak terjadi pada generasi kita, dan generasi anak cucu kita. Tapi satu hal yang pasti kita harus lebih peka dan lebih menyayangi bukan saja terhadap sesama kita manusia, tapi juga terhadap bumi dan alam dimana kita hanya menumpang tinggal ini.


Data Sources: YVO, USGS, Mountain activity.

Michael Sendow.

Foto Gunung Paling Maut
Last edited by Najmudin ; 08-02-14 at 05:06 PM.
 sumber : http://forum.kompas.com/sains/48240-gunung-paling-berbahaya-dapat-menyebabkan-kiamat.html
 
Blogger Templates